/* CURSOR CSS GENERATOR - FRIENDSTER-TWEAKERS.COM */ body { cursor:url("http://myspace-html-layout.com/cursors/black_skull.cur"),default;}
/* CURSOR CSS GENERATOR - FRIENDSTER-TWEAKERS.COM */ body { cursor:url("http://myspace-html-layout.com/cursors/black_skull.cur"),default;}

TP-LINK TD-8817 ADSL2/2+Ethernet/USB Router

Selasa, 12 Oktober 2010

Langkah 1, Klik Start menu di desktop, klik kanan My Network Places, kemudian pilih Properties;


Langkah 2,
Klik kanan Local Area Connection, kemudian pilih Properties;


Langkah 3, Pilih General Tab, sorot Internet Protocol (TCP/IP), kemudian klik tombol Properties;


Langkah 4, Konfigurasi IP Address seperti gambar di bawah, setelah itu kemudian Klik OK;


Ket: Anda bisa juga mengkonfigurasi komputer untuk mendapatkan IP address secara automatic, pilih "Obtain an IP adress automatically" dan "Obtain DNS server address automatically" seperti pada tampilan gambar di atas.

Selanjutnya, Anda dapat menjalankan Ping command di command promp untuk verifikasi network connection. Klik Start menu di desktop, select run tab, ketik cmd atau langsung perintah ping 192.168.1.1 kemudian tekan Enter. Jika hasil test yang ditampilkan sama dengan gambar di bawah, koneksi antara PC dengan router/modem sudah benar.


Jika hasil test yang ditampilkan sama dengan gambar di bawah, itu artinya koneksi antara PC dengan router/modem gagal atau tidak tersambung.


Setelah PC sudah terkonfigurasi dengan benar,s elanjutnya, Anda bisa melakukan konfigurasi router/modem melalui web browser dengan mengetikan IP address router/modem di URL field: 192.168.1.1


Setelah itu, Anda akan melihat layar seperti berikut, masukan default User Name admin dan default Password admin kemudian klik OK, untuk mengakses Quick Setup screen. Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk melengkapi Quick Setup.


Langkah 1, Pilih Quick Start tab, kemudian klik Run Wizard, Anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini, kemudian klik tombol NEXT;


Langkah 2, Mengkonfigurasi waktu bagian untuk router/modem, kemudian klik tombol NEXT;


Langkah 3, pilih connection type untuk konek ke ISP (kita pilih PPPoE/PPPoA mode untuk contoh akses ke TELKOMSpeedy di sini) kemudian klik tombol NEXT;


Langkah 4, konfigurasi option di bawah ini sesuai dengan account yang diberikan ISP seperti: Username, Password, VPI, VCI, dan Connectio Type, kemudian klik tombol NEXT;


Langkah 5, klik tombol NEXT untuk mengakhiri Quick Setup;

Read More..

PERJALANAN PT.TELKOM

Kamis, 05 Agustus 2010

PERJALANAN PANJANG TIK MENUJU EKONOMI BARU-final-18may1430.doc
13
D. ROAD AHEAD

Memperhatikan berbagai tantangan pembangunan TIK yang ada saat ini,
infrastruktur eksisting yang telah dimiliki, serta berbagai program
pengembangan yang sudah di siapkan oleh pemerintah, maka seyogyanya
kita tetap optimis menatap masa depan TIK yang menjanjikan perbaikan.
Disetujuinya UU-ITE yang harus dilengkapi berbagai peraturan pelaksanaan
menjadi modal dasar pembangunan TIK, di samping berbagai program yang
saat ini juga sudah dijalankan seperti aplikasie-go vernme nt, pengembangan
perangkat lunak open source, penyiapan blue print TIK yang baru, penyiapan

blue print satelit, dimulainya pembuatan chip TIK lokal, serta berbagai flagship
dari DeTIKNas.

Di samping itu, kerja keras berbagai insan TIK, para pengembang aplikasi dan
konten, serta kerja keras dari berbagai Departemen terkait lainnya dalam
pelaksanaan program TIK masing-masing seperti Depdiknas, Kantor Meneg
Ristek, dan berbagai pemda diharapkan dapat pula meningkatkan kinerja
sektor TIK di masa yang akan datang.

Turunnya tarif berbagai jenis jasa telekomunikasi dan sambungan Internet
menjadi modal penting guna memacu perkembangan TIK, baik antar sesama
masyarakat ataupun dalam pengembangan aplikasi di instansi pemerintah.
Turunnya tarif sambungan Internet yang lebih dipacu oleh faktor kompetisi ini
tentu diharapkan tidak mematikan usaha TIK, tetapi justru bisa memacu sektor
TIK menjadi lebih efisien.

Turun tangannya berbagai instansi terkait di luar Depkominfo seperti KPPU
hendaknya dapat dilihat sebagai suatu sisi positif yang justru akan memacu
terjadinya persaingan sehat antar operator yang berujung kepada peningkatan
daya beli relatif masyarakat karena terjadi proses koreksi dan efisiensi jasa
TIK seperti yang saat ini dialami. Beberapa masalah TIK yang ada saat ini
semestinya bisa dicarikan solusi internal di Depkominfo terlebih dahulu, dan

PERJALANAN PANJANG TIK MENUJU EKONOMI BARU-final-18may1430.doc
14

apabila menyangkut permasalahan lintas sektor dan instansi sudah
seyogyanya pula dibawa ke tingkat yang lebih tepat untuk dicarikan jalan
keluarnya.

Di atas semua itu, perlu kembali dipahami bahwa sektor TIK adalah sebagai
alat pendorong dan penggerak berbagai kegiatan ekonomi yang tujuan
akhirnya adalah meningkatkan kemampuan penggunanya dalam
meningkatkan pendapatan dan pengetahuan mereka menuju persaingan
global yang semakin kompetitif. Karena itu, pemanfaatan TIK di berbagai
sektor ekonomi yang mampu mendorong aplikasi ilmu pengetahuan dalam
peningkatan proses produksi justru menjadi salah satu target utama di dalam
menyongsong globalisasi dan Knowledge Based Economy (KBE).

Jalan masih panjang, namun dengan berbagai potensi yang dimiliki,
pengetahuan akan sejarah panjang perjalanan TIK nasional, kolaborasi yang
baik dengan ICT professional, serta tersedianya infrastruktur yang sudah
berkelas dunia, maka tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk gagal
dalam pengembangan TIK di masa datang.

Mari kita jadikan momentum 100 tahun Kebangkitan Nasional ini menjadi
kesempatan emas dalam mewujudkan dan menyongsong datangnya era
ekonomi baru. Hal itu hanya bisa jika kita mampu mensinergikan potensi yang
ada, bukan melalui konflik dan kontroversi yang saling meniadakan.

Semoga!
____

PERJALANAN PANJANG TIK MENUJU EKONOMI BARU-final-18may1430.doc
15
Note: Silakan pilih foto sesuai selera editor.

Ir. Eddy Satriya, MA adalah Senior Infrastructure Economist yang saat ini bekerja sebagai Asisten
Deputi Urusan Telematika dan Utilitas, Kantor Menko Bidang Perekonomian. Menyelesaikan S-1
di Jurusan Elektro ITB (Telekomunikasi), Bandung, pada tahun 1989 dan kemudian
menyelesaikan MA in Economics Program di University of Connecticut, Storrs, USA pada tahun
1997. Selain itu ia juga mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan diluar negeri, antara lain:

Advanced Economic Development Course di IDCJ (1998), Tokyo, Japan; Data Communication Technology
di HRD Center Korea Telecomm (2001) di Daejon, Korea Selatan; Executive Gas Policy Training
(2005), Alphatania, London, UK; serta Gas Transportation Policy (2005), Institut Francais du Petrole,
Paris, Perancis. Di samping tugas PNS, ia juga aktif menulis artikel di berbagai media cetak dan
elektronik yang meliputi ICT, energi, reformasi, dan isu penting seputar birokrasi. Publikasinya
dapat dinikmati di

Read More..